Aku mengenal dia saat kita sama2 bekerja di pabrik, namun suatu saat dia terkena PHK dan aku masih dipertahankan di perusahaanku, sebut saja namanya Nadia pada awalnya kita cuman temenan biasa lama kelamaan muncul perasaan simpatik darinya & dia slalu berusaha menunjukan rasa sayangnya padaku, suatu saat tiba2 di beranikan diri untuk ungkapkan rasa syangnya padaku walaupun dia seorang gadis, namun dia tak segan2 buat ungkapin perasaanya. awalnya aku tak memiliki perasaan apapun terhadapnya karena setelah putus dari pacar yg pertama aku merasa trauma untuk menjalin hubungan dengan wanita lagi, namun karena kebaikanya aku berusaha membuka hatiku untuknya
Pada suatu hari saat dia maen kerumahku tiba2 ada si Nita tetanggaku datang ke rumah, nita udah aku anggap seperti adiku sendiri, sambil senyam senyum di depan pintu tanpa bilang permisi dia malah bilang "Mas... biasa mas...." akupun menjawab "biasa apaan...???" "ini nich mas dah risih udah makin panjang, ribet kalo mo ke sekolah, exskul, shoping2..... pokoknya ribet dech..." dengan penuh tanda tanya Nadiapun bertanya ama nita, " apanya yang ribet dik?" langsung disahut dengan senyum lebar Nita" ada dech pokoknya asyik dech... ntar habis ini gantian mbak aja klo mo nyobain.... dijamin maknyus....." tanpa basa basi Nita langsung mengambil kursi cermin & peralatan yang ada di kamarku sambil berkata" Mbak pinjam mas aji sebentar yach..." nadiapun menjawab dengan Kaget "Loch mo potong rambut toch? mang kamu bisa motong mas? kok aku baru tahu...." sambil senyum aku cuman menjawab " ya ntar lihat aja sendiri hasilnya..., kamu mau antri sekalian Ha...ha...ha...", aku pun kembali fokus ke nita " mo model gimana nich? bob, shagy atau pengen model baru...?" sambil merogoh gambar dalam sakunya dia menunjukan gambar kepadaku, akupun kaget melihatnya... " Serius LOCH....?!?! Itu kan gambar kartun.... ha...ha..ha...ha..." sambil cengar cengir Nita menunjukan gambar kartun HINATA kekasih dari Naruto.... hakakakakak " iya nich mas pengen sesuatu yang berbeda biar terkesan sporty tapi msih kliatan feminimnya...." sambil berfikir sejenak aku bayangin gambar kartun tersebut ke dalam obyek manusia nyata, akhirnya aku temukan gambaranya & aku langsung memulai menyisir rambutnya yang tebal sebahu, untuk mempercepat aku ikat rambutnya menggunakan karet kemudian aku potong tepat di bawah tengkuknya, setelah ikatanya terpotong rambut yang terurai menyerupai bob asimetris dengan rambut depan lebih panjang dari rambut belakangnya, kemudian aku mulai merapikanya setahap demi setahap, kemudian untuk memendekan rambut belakangya aku rapikan menggunakan cliper, dengan hati-hati aku sisir rambutnya ke atas kemudian aku pengkas sehingga membentuk sudut kemiringan seperti gambar, karena rambutnya yang tebal aku tipiskan menggunakan gunting sasax
setelah selesai bagian belakangnya aku mulai beroprasi di bagian depan aku poting poni di atas alisnya dengan menyisakan bagian yang agak panjang di samping kanan & kirinya, setelah selesay aku ambil Gell untuk membuat rambut kaku & aku usapkan di bagian belakangnya kemudian aku sisir rambut belakangya ke atas menggunakan jariku sehingga membentuk seperti ekor bebek & selesai dech merubah obyek kartun ke manusia sungguhan.....
setelah selesai malah nita bengong melihat wajahnya di cermin yang sekarang mirip Hinata bin Hyuga gebetanya naruto" woch aku nggak nyangka mas bisa mirip beneran... ho...ho...ho... tinggal besok aku warnain biru tua biar tambah mirip...., thank you ya mas..." sambil becanda aku menjawab " ya sama2 jangan lupa isi kotak khas kelurahanya.... ha...ha...ha..." sambil bembuka dompetnya dia masukin lembar 20ribuan ke saku celanaku " ni mas khas kelurahanya... he...he...he...."
Setelah selesai Nadia mengajaku pergi jalan2 ke pasar malam yang kebetulan ada di dekat rumahnya tiba2 nadia menggandeng tanganku dan mengajaku naik bianglala, pada saat kita naik tiba2 nadia mencium pipiku & itu pertama kalinya dia menciumku, sambil ngobrol panjang lebar tiba2 nadia ngomongin masalah nita "mas emang kamu sering motong rambut? kok hasilnya nggak kalah sama salon...hi..hi...hi..." aku pun mengangguk dengan senyum kecil, " kalo besok aku mau minta tolong mas mau nggak?" "minta tolong apaan sich...., selama nggak suruh ngambilin bulan aku akan usahain... he..he..he.." " jangankan suruh ngambilin bulan, ngambilin mangga aja belum tentu bisa hi...hi...hi..., ini loh mas setelah aku lihat tadi aku jadi kepikiran pengen potong rambut soalnya dah hampir 2 tahun aku nggak pernah ke salon udah gerah banget" "O... tak kirain mau apaan, ya ntar aku anterin ke salon deh..." "Nggak mas aku maunya mas yang motong rambutku, lagian aku juga males kalo antri di salon, klo mas yang motong kan bisa mesra-mesraan...." akupun langsung menelan ludahku karena kaget "Glek... iya dech mank pengen potong kayak gimana Nad? apa nggak sayang rambut kamu kan udah panjang se pinggang....?" nadia pun menjawab "nggak kok mas pengen dipotong se bahu aja modelnya terserah mas, lagian ribet kalo punya rambut panjang... kalo nggak rutin ngrawatnya ujungnya malah pecah2 & pada rontok.... lagian klo pas interview kerja juga dilihat nggak rapi" iya deh besok pulang kerja tak kerumah kamu.
Keesokan harinya sebelum berangkat kerja aku masukin peralatanku kedalam tas biar nanti nggak bolak balik pulang kerja langsung ke rumah Nadia...
setelah pulang kerja aku langsung mampir ke rumah nadia, baru sampai pintu gerbang nadia sudah menyambutku dengan senyuman..., "langsung masuk aja mas kebetulan ibu belum pulang kerja..." aku pun langsung duduk di kursi tamu, ternyata nadia sudah membuatkanku secangkir kopi hangat untuk melepas lelahku setelah seharian bekerja. Nadiapun pamit untuk ke kamar mandi " aku tinggal mandi sebentar ya mas pengen kramas sekalian ntar biar enak kalo pas potong rambut" " iya neng abang akan setia menunggumu disini he...he...he..." setelah menunggu beberapa saat Nadiapun keluar membawa hair dryer untuk mengeringkan rambutnya, "mau dikeringin yank? nggak usah ntar aja habis potong sekalian biar mudah motongnya,..." " ya udah mas langsung aja yuk ntar keburu ibu pulang..." akupun langsung menyiapkan peralatan kerjaku, Nadia udah siap di depan cermin sambil memakai kain penutup di lehernya.
akupun meyakinkanya kembali" beneran dah siap yank" " udah dari tadi mas chayank....." sambil ku kecup keningnya aku pun memulai pekerjaanku, aku mulai menyisir rambutnya yang panjang sepinggang kemudian aku pangkas di bawah bahunya "segini yank....?" tanyaku, " tinggian lagi yank di atas bahu tapi di bawah telinga, ya model2 bob gitu aja nggak apa2.." sahutnya, " oke deh honey " Jawabku, aku pun mulai step by step dengan menisir rambutnya menjadi 3 bagian
bersambung
rambut aku juga hitam pendek dan berkilau dengan cara alami yang ditawarkan saudaraku
BalasHapusBagus.
BalasHapus